Sabtu, 15 Juni 2019

PENDAHULUAN bag. 2

_____ -﷽-_____________

MAJLIS TA'LIM WAS SHOLAWAT
ANWARUL HIDAYAH (AL-HIKMAH)
----------------------------¤🌞¤----------------------------
📚 KAJIAN KITAB AL-ADZKAARUN NAWAWI

PENGANTAR (MUKADDIMAH) IMAM NAWAWI bag. 2

وقد صنَّف العلماء رضي الله عنهم في عمل اليوم والليلة والدعوات والأذكار كتباً كثيرةً معلومةً عند العارفين، ولكنها مطوّلة بالأسانيد والتكرير، فضَعُفَتْ عنها هممُ الطالبين، فقصدتُ تسهيل ذلك على الراغبين، فشرعتُ في جمع هذا الكتاب مختصراً مقاصد ما ذكرته تقريباً للمعتنين، وأحذف الأسانيد في معظمه لما ذكرته من إيثار الاختصار، ولكونه موضوعاً للمتعبدين، وليسوا إلى معرفة الأسانيد متطلعين، بل يكرهونه وإن قَصُرَ إلا الأقلّين، ولأن المقصود به معرفةُ الأذكار والعمل بها، وإيضاح مظانّها للمسترشدين، وأذكر إن شاء الله تعالى بدلاً من الأسانيد ما هو أهم منها مما يخلّ به غالباً، وهو بيان صحيح الأحاديث وحسنها وضعيفها ومنكرها (1) ، فإنه مما يفتقر إلى معرفته جميعُ الناس إلا النادر من المحدّثين،

وهذا أهمّ ما يجب الاعتناء به، وما يُحقِّقهُ الطالبُ من جهة الحفاظ المتقنين، والأئمة الحُذَّاق المعتمدين، وأضمُّ إليه إن شاء الله الكريم جملاً من النفائس من علم الحديث، ودقائق الفقه، ومهمات القواعد، ورياضات النفوس، والآداب التي تتأكد معرفتُها على السالكين.

وأذكرُ جميعَ ما أذكرُه مُوَضَّحَاً بحيث يسهلُ فهمه على العوام والمتفقهين.

Para ulama telah menulis tentang amalan di siang hari, malam hari, doa, dan zikir dalam kitab-kitab yang telah dikenal orang-orang arif. Tetapi sayang, penjabarannya terlalu panjang karena sanad-sanad dan pengulangannya, sehingga minat para penuntut ilmu terhadap kitab-kitab itu berkurang. Oleh karena itu, penulis bermaksud memberi kemudahan terhadap orang-orang yang berminat. Penulis berusaha menyusun kitab ini dengan ringkas, yaitu dengan cara membuang sebagian sanad-sanadnya. Hal itu mengingat kitab ini sengaja ditulis untuk para pemula yang tidak berminat mengetahui sanad-sanadnya bahkan mungkin sebagian dari mereka tidak menyukainya. Selain itu, juga mengingat tujuan utamanya, yaitu untuk memberi pengetahuan tentang zikir-zikir, cara mengamalkannya, dan menjelaskan tujuan-tujuannya bagi orang-orang yang memerlukan bimbingan.

Insya Allah , sebagai ganti dari sanad-sanad tersebut penulis akan mengetengahkan hal yang lebih penting, yang pada umumnya sering dilupakan, yaitu penjelasan mengenai predikat hadis, mulai dari yang sahih , hasan , dhaif, dan munkar .

Hal ini termasuk salah satu hal yang perlu diketahui oleh semua orang yang berkecimpung di dalam ilmu hadis, dari kalangan mereka jarang sekali yang tidak mengetahuinya. Sudah sewajarnya apabila hal ini harus meridapat perhatian dan perlu dikuasai oleh penuntut ilmu dari para huffazh yang ahli dan para imam yang cerdik lagi dapat dipercaya.

Selain itu, insya Allah kami pun akan menggabungkan pembahasan yang menyangkut ilmu hadis, penelitian ilmu fiqih, kaidah-kaidah penting riyadhah jiwa , dan etika-etika yang harus diketahui oleh para salikin. Semua itu kami ketengahkan dengan jelas dan gamblang agar mudah dimengerti, baik oleh orang awam maupun oleh orang yang mengerti.

Kami petik sebuah hadis dari kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim yang diriwayatkan melalui Abu Hurairah r. a., bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Barang siapa yang menyeru kepada jalan petunjuk, maka ia akan beroleh pahala yang sama dengan pahala orang-orang yang mengikutinya , tanpa mengurangi pahala mereka barang sedikit pun.

Kami bermaksud membantu ahli kebaikan dengan memudahkan jalan menuju ke arahnya dan mengisyaratkan serta menjelaskan cara menempuhnya. Pada permulaan kitab ini kami menyebutkan beberapa pasal penting yang sangat diperlukan oleh orang yang akan menelaah kitab ini. Untuk itu, apabila ada salah seorang sahabat yang kurang dikenal di kalangan orang yang tidak mendalami ilmu ini, maka kami sengaja mengingatkannya, dan kami katakan, “Kami telah meriwayatkannya melalui si Fulan yang berpredikat sahabat,” agar kesahihannya tidak diragukan.

Dalam kitab ini kami sengaja menyitir hadis yang terdapat di dalam kitab hadis yang terkenal, yaitu kitab pokok hadis yang
berjumlah lima buah, seperti Shahih Bukhari , Shahih Muslim , Sunan Abu Daud , Sunan Turmudzi , dan Sunan Nasai. Tetapi adakalanya kami pun mengetengahkan sedikit hadis-hadis yang terdapat pada kitab hadis lain yang cukup terkenal.

واللّه أعلم بالصّواب

•┈┈•••○○❁🕊❁○○•••┈┈•

#mts_anwarulhidayah
#kajiankitab

Anwarul Hidayah
Majlis Ta'lim & Sholawat
https://t.me/anwarulhidayah9

Kamis, 13 Juni 2019

PENDAHULUAN bag. 1

_________ -﷽-_____________

MAJLIS TA'LIM WAS SHOLAWAT
ANWARUL HIDAYAH (AL-HIKMAH)
----------------------------¤🌞¤----------------------------
📚 KAJIAN KITAB AL-ADZKAARUN NAWAWI

PENGANTAR (MUKADDIMAH) IMAM NAWAWI

بسم اللّه الرّحمن الرّحيم

الحمد للَّه الواحد القهَّار، العزيز الغفَّار، مقدِّر الأقدار، مصرِّف الأمور، مُكوِّر الليل على النهار، تبصرةَ لذولي القلوب والأبصار، الذي أيقظ من خلقه ومن اصطفاه فأدخله في جملة الأخيار، ووفَّق من اجتباه من عبيده فجعلَه من الأبرار، وبصَّرَ من أحبَّه فزهَّدهم في هذه الدار، فاجتهدوا في مرضاته والتأهُّب لدار القرار، واجتناب ما يُسخطه والحذر من عذاب النار، وأخذوا أنفسهم بالجدِّ في طاعته وملازمة ذكره بالعشيّ والإِبكار، وعند تغاير الأحوال في آناء الليل والنهار، فاستنارت قلوبُهم بلوامع الأنوار.

أحمده أبلغَ الحمد على جميع نعمه، وأسألُه المزيد من فضله وكرمه، وأشْهَدُ أنْ لا إِلهَ إلاَّ اللَّه العظيم، الواحد الصمد العزيز الحكيم، وأشهد أن محمداً عبدُه ورسوله، وصفيُّه وحبيبه وخليله، أفضلُ المخلوقين، وأكرمُ السابقين واللاحقين، صلواتُ الله وسلامُه عليه وعلى سائر النبيّينَ، وآل كلٍّ وسائر الصالحين.

أما بعد: فقد قال الله العظيم العزيز الحكيم: (فاذْكُرُوني أذْكُرْكُمْ) [البقرة: 152] وقال تعالى: (وَمَا خَلقْتُ الجِنَّ والإنْسَ إلا ليَعْدون) [الذاريات: 56] فعُلِم بهذا إِنَّ مِنْ أفْضَلِ - أو أفضل - حال العبد، ذكره لرب العالمين، واشتغاله بالأذكار الواردة عن رسول الله صلى الله عليه وسلم سيد المرسلين.

PENDAHULUAN

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

Segala puji bagi Allah Yang Maha Esa, Maha Mengalahkan, Mahaperkasa, Maha Pengampun, Yang Maha menentukan semua takdir,. Yang menjalankan semua perkara, dan Yang mempergantikan malam dengan siang untuk memberikan penerangan buat orang-orang yang mempunyai kalbu dan pandangan mata. Dialah Yang membangkitkan sebagian dari makhluk-Nya, yaitu orang yang Dia pilih, lalu memasukkannya ke dalam golongan orang-orang yang terpilih. Dia memberikan taufik kepada orang yang dipilih-Nya dari kalangan hamba-hamba-Nya, lalu Dia menjadikannya sebagai orang-orang yang bertakwa. Dia membuka mata hati siapa yang disukai-Nya, lalu membuat mereka hidup berzuhud di dunia ini. Karena itu, mereka berusaha dengan sungguh-sungguh untuk meraih keridaan-Nya dan siap sedia untuk menyambut kehidupan yang kekal, menjauhi semua hal yang membuatnya murka, serta waspada terhadap siksa neraka. Mereka bersungguh-sungguh menaati-Nya dan menetapi zikir kepada-Nya di petang dan pagi hari serta pada saat perubahan tengah malam dan siang hari, akhirnya hati mereka bercahaya oleh kilauan nur.

Aku memuji-Nya dengan pujian yang paling tinggi atas se- mua nikmat yang telah Dia limpahkan, dan aku memohon kepada-Nya tambahan kemurahan dan kemuliaan-Nya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Agung, Maha Esa, bergantung kepada-Nya segala sesuatu, Mahaperkasa lagi Maha bijaksana. Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan' utusan-Nya, pilihan-Nya, kekasih dan kesayangan-Nya, serta makhluk paling utama dan paling mulia dari orang-orang yang terdahulu dan kemudian. Semoga salawat dan salam dilimpahkan Allah kepadanya, juga kepada para nabi lain serta keluarganya masing-masing dan semua orang saleh.

Amma ba’du:
Allah Swt. telah berfirman: Karena itu, ingatlah kalian kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepada kalian. (Al-Baqarah: 152)
Dalam ayat lain Allah Swt. telah berfirman: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka menyembah-Ku. (Adz-Dzariyat: 56)

Dari kedua ayat di atas dapat disimpulkan bahwa keadaan paling utama bagi seorang hamba ialah bila ia berzikir kepada Rabb se-
mesta alam dan disibukkan dengan zikir-zikir yang diriwayatkan dari Rasulullah Saw., penghulu para rasul.

واللّه أعلم بالصّواب

•┈┈•••○○❁🕊❁○○•••┈┈•

#mts_anwarulhidayah
#kajiankitab

Anwarul Hidayah
Majlis Ta'lim & Sholawat
https://t.me/anwarulhidayah9

Minggu, 09 September 2018

SYARAH 'UQUUDUL LUJAIN BAG.2

DAFTAR ISI

Kitab ini dibagi atas empat pasal

(الفَصْلُ الأَوَّلُ:
فِيْ) بيان (حُقُوْقِ الزَوْجَةِ) الواجبة (عَلَى الزَوْج) وهي حُسْن
العِشْرة، ومؤْنةُ الزوجة ومهْرُها، والقَسْم، وتعليمُها ما تحتاج إليه من
فروض العبادات وسننها ولو غيرَ مؤكَّدة، ومما يتعلق بالحيض، ومن وجوب طاعته
فيما ليس بمعصية.
PASAL PERTAMA
Pada pasal pertama ini,yai Mushonif menerangkan hak seorang isteri dari suaminya,yaitu : menggaulinya dengan baik,menafkahinya,menyerahkan maharnya,pembagian yang adil baik lahir maupun bathin bagi suami yang beristeri lebih dari satu,mengajari ilmu agama yang berkaitan dengan kewajiban beribadah dan sunah-sunahnya,dan mengajari ilmu yang erat kaitanya dengan haidl,dan mengajari untuk selalu taat kepada suami dalam perkara diluar ma'siyat

     (الفَصْلُ
الثَّانِيْ: فِيْ) بيان (حُقُوْقِ الزَّوْجِ) الواجبة (عَلَى الزَّوْجَةِ)
وهي طاعة الزوج في غير معصية، وحسن المعاشرة، وتسليم نفسها إليه، وملازمة
البيت، وصيانة نفسها من أن توطئ فراشه غيره، والإحتجاب عن رؤية أجنبي لشيء
من بدنها ولو وجههل وكفيها، إذ النظر إليهما حرام ولو مع انتفاء الشهوة 
والفتنة، وترك  مطالبتها له بما فوق الحاجة ولو علمت قدرته عليه، وتعففها
عن تناول ما يكسبه من المال الحرام، وعدم كذبها على حيضها وجودا وانقطاعا.
PASAL KEDUA
Menerangkan hak-hak suami yang wajib atas isterinya,yaitu : wajib taat pada suami kepada perkara selain ma'syiat,menggaulli atau melayani suami dengan baik penuh adab dan etika,menyerahkan dirinya sepenuh jiwa dan raganya,tidak meninggalkan rumah atau tempat tinggal suaminya,menjaga dan memelihara kehormatan suami atas diri dan rumah tangganya,selalu menutupi badan serta auratnya dari pandangan lelaki yang bukan muhrimnya,walaupun wajah dan dua telapak tangannya,karena melihatnya hukumnya haram walaupun tanpa syahwat ddan aman dari fitnah,tidak meminta sesuatu yang diatas kemampuan suaminya walaupun suami bisa mengusahakan untuk mendapatnya,memelihara diri serta agamanya dari mengkonsumsi makanan dari hasil usaha suami yang haram,tidak menutupi atau berbohong kepada suami akan hal keadaan dirinya baik sedang dalam keadaan haidh atau telah selesai haidhnya.

     (الفَصْلُ
الثَالِثُ: فِيْ) بيان (فَضْلِ صَلاَةِ الْمَرْأَةِ فِيْ بَيْتِهَا وَفِيْ
أَنَّهَا) أي صلاة المرأة في بيتها (أَفْضَلُ مِنْ صَلاَتِهَا مَعَ
النَّبِيِّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ). قال صلى الله عليه وسلم:
{أَقْرَبُ مَا تَكُوْنُ الْمَرْأَةُ مِنْ وَجْهِ رَبِّهَا إِذَا كَانَتْ
فِيْ قَعْرِ بَيْتِهَا وَإِنَّ صَلاَتَهَا فِيْ صُحْنِ دَارِهَا أَفْضَلُ
مِنْ صَلاَتِهَا فِيْ الْمَسْجِدِ، وَصَلاَتَهَا فِيْ بَيْتِهَا أَفْضَلُ
مِنْ صَلاَتِهَا فِيْ صُحْنِ دَارِهَا، وَصَلاَتَهَا فِيْ مُخْدَعِهَا
أَفْضَلُ مِنْ صَلاَتِهَا فِيْ بَيْتِهَا}. والمخدع بضم الميم: بيت في بيت،
وذلك للستر.
PASAL KETIGA
Menerangkan keutamaan sholat seorang isteri dirumahnya,bahkan diterangkan oleh yai mushonif bahwa sholatnya seorang isteri dirumahnya lebih afdhol daripada sholat berjama'ah bersama baginda nabi SAW.
Rosulullah bersabda : keadaan yang paling dekat bagi seorang isteri dengan tuhannya yaitu ketika ia berada dalam rumahnya,dan sholatnya dirumah lebih afdhol daripada sholatnya dimesjid,sholat dalam rumahnya lebihbaik daripada sholatnya di ruang belakang rumahnya,dan sholat dikamarnya lebih baik daripada sholat dalam ruang rumahnya.
(Lafadz "MUKHDA" artinya kamar khusus untuk ibadah atau kamar/ruangan yang diperuntukan buat sholat dan ibadah lainnya)

     (الفَصْلُ
الرَابِعُ: فِيْ) بيان (حُرْمَةِ نَظَرِ الرَجُلِ إِلَى النِّسَاءِ
الأَجْنَبِيَّاتِ وَالْعَكْسِ) أي نظرهن إليه، فما يحرم رؤيته على الرجل
يحرم رؤيته على المرأة منه. والمراهق في ذلك كالرجل، فيلزم وليه منعه من
النظر إلى الأجنبية، ويلزمها الإحتجاب منه. وكالمرأة في ذلك الأمردُ
الجميلُ الوجهِ، كذا في النهاية للشيخ محمد المصري (وَ) في (مَا وَقَعَ
فِيْهِ) أي النظر (مِنَ الزَجْرِ) أي المنع من الكتاب والأحاديث.
PASAL KEEMPAT
Yai mushonif menerangkan hukum haramnya melihatnya lelaki yang bukan mahrom kepada wanita ajnabiyyah dan begitu pula sebaliknya.Apa yang haram dilihat oleh laki-laki maka haram pula dilihat oleh wanita,Dan murohiq dihukumi sama dengan laki-laki dewasa.
Maka wajib bagi wali dari anak laki-laki yang sudah murohiq atau sudah baligh untuk melarangnya dari melihat perempuan yang bukan muhrimnya.Demikian juga wajib bagi wali atau orang tua dari anak perempuan yang sudah balighoh untuk memerintahkannya berhijab atau menutupi auratnya dari pandangan laki-lakimyang bukan mahromnya,demikian yang disampaikan oleh Syeikh Muhammad Mishry dalam kitab Nihayah,dan menerangkan hukum larangan melihat sesuatu yang telah  di nash oleh al-qur'an dan al-hadits.

     ويحرم على الرجل
ولو مجبوبا وخصيا وعنينا ومخنثا وهمًّا نظره إلى أجنبية مشتهاة حتى إلى
وجهها وكفيها ظهرا وبطنا، وهو المفتي به، لكن نقل عن الأكثرين حل النظر إلى
ذلك. أما نظرُ الرجل إلى زوجته وأمته في حال حياة كلٍّ منهما فجائزٌ ولو
مع وجود مانع من الإستمتاع قريب الزوال كحيض ورهن، لكن يكره نظر الفرج حتى
من نفسه بلا حاجة، بخلاف المانع البطىء الزوال كأن اعتدت الزوجة عن شبهة،
فيحرم النظر إلى ما بين سرّتها وركبتها، دون غيره كالمحارم والأمة
المزوّجة. أما النظر لإجل النكاح، فيجوز إلى الوجه والكفين فقط من الحرة،
وإلى ما عدا ما بين السرة والركبة من الأمة. ويجوز  النظر إلى الأجنبية في
الوجه فقط للشهادة والمعاملة، وإلى الأمة عند شرائها فيما عدا العورة من
ظاهر البدن.
Haram bagi laki-laki walaupun ia tidak memiliki dzakar,atau dikebiri atau impoten atau banci,melihat wanita ajnabiyyah yang musytahat (memasuki usia yang batal wudhu dengan menyentuhnya) baik melihat pada wajahnya atau dua telapaktangannya,bagian luar dan dalamnya.
Adapun memandangnya seorang laki-laki pada isterinya atau amat nya dalam keadaan hayat keduanya maka hukumnya boleh walaupun dalam keadaan dilarang untuk istimta' seperti dalam keadaan haidh.
Tetapi makruh melihat farji sendiri tanpa ada hajat.Adapun melihat wanita merdeka untuk tujuan dinikahi maka diperbolehkan melihat wajah dan dua telapak tangannya saja,namun bila seorang amat maka diperbolehkan melihat selain anggota badan diantara pusar dan dengkul/lututnya.
Dan boleh melihat wajah ajnabiyah dalam hal yang dibutuhkan untuk sebuah kesaksian (syahadah) dan dalam mu'amalah.

     ويجوز النظر إلى
الأجنبية ومسّها للمداواة في المواضع التي يحتاج إليها ولو فرجا، بشرط حضور
من يمنع الخلوة من محرم ونحوه، وبشرط فقد جنس معالج، ويجوز النظر إليها
أيضا لتعليم الواجب فقط عليها كما قاله السبكي وغيره، وذلك عند فقد من
يعلمها  من المحارم والنساء، قياسا على المداواة، وعند تعسر التعليم من
وراء حجاب. ولا يجوز النظر إليها لأجل تعليم المندوب، بخلاف الأمرد، فيجوز
النظر إليه لأجله. كذا في شرح النهاية للشيخ المصري على الغاية لأبي شجاع.
Boleh melihat ajnabiyyah dalam keperluan pengobatan,pada anggota badan yang sedang di obati walaupu farjinya dengan syarat dihadiri mahromnya dan tidak ada dokter/tabib perempuan.
Boleh hukumnya melihat ajnabiyyah dalam keperluan mengajarkan perkara-perkara yang wajib menurut agama,hal ini disampaikan oleh imam subki dan yang lainnya.Dan kebolehan melihat ajnabiyyah yang sedang diajari perkara wajib tsb ketika tidak ada yang mengajarinya baik mahrom ajnabiyah tadi atau tidak ada ustadzah.hal ini diqiyaskan dalam hal pengobatan,dan ketika ditemukan kesulitan-kesulitan dalam belajar ketika dipasang hijab atau sutroh.
Tidak dipeerbolehkan melihat ajnabiyyah jika yang disampaikannya adalah perkara-perkara sunah,berbeda dengan amrod,maka boleh melihat amrod ketika menyampaikan perkara yang sunah.
demikian hukum yang disampaikan oleh syeik Mishri dalam kitab Nihayah mensyarahi Al-ghoyah karangan Abi syuja'

wallahu a'lam

Jumat, 07 September 2018

SYARAH 'UQUUDUL LUJAIN (MUQODDIMAH) BAG.1

شرح عقود اللجين

في بيان حقوق الزوجين لمحمد بن عمر بن على نووي البنتني الجاوي

SYARAH 'UQUUDUL LUJAIN DALAM MENJELASKAN HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTERI,KARANGAN SYEIKH MUHAMMAD BIN UMAR BIN ALI NAWAWI AL-BANTANI,AL-JAWI

بسم الله الرحمن الرحيم

     قال الفقيرُ إلى رحمة الربّ الغفّار محمدٌ المعترف بالأوزار، بصره الله عيوبَ نفسه، وجعل يومه خيرا من أمسه: الحمد لله كما ينبغى له. والصلاة والسلام على سيدنا محمدٍ، وآلهِ، وصحبهِ عددَ كل معلومٍ له.

     (أما بعد): فهذا شرحٌ طلبه مني بعضُ المحبين على الرسالة المتعلقة بأمور الزوجين التى صنّفها بعضُ الناصحين، وسميتُها: “عُقُوْدَ اللُّجَيْنِ فِيْ بَيَانِ حُقُوْقِ الزَّوْجَيْنِ”، وأرجو من الله تعالى الإعانةَ، والإخلاصَ، والقبولَ، والنفعَ به بجاه سيدنا محمدٍ، وأزواجهِ وذريتهِ وحزبه، وأهديتُ ذلك للوالدين راجيا من الله تعالى غفران ذنوبهما، وارتفاع درجاتهما، إنّه تعالى واسعُ المغفرةِ  وأرحمُ الراحمين.
...................................................................................................

     قال المصنف، شكر الله سعْيَه: (بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم) اعلم: أن البسملة كثيرةُ البركة، من ذكَرها حصل له المأمولُ، ومن واظب عليها حظى بالقبول، قيل: إن الكتب المنزلة من السماء إلى الأرض مائة وأربعةٌ: صُحُف شيث ستون، وصحفُ إبراهيم ثلاثون، وصحفُ موسى قبل التوراة عشرةٌ، والتوراةُ، والإنجيلُ، والزبورُ، والفرقانُ. ومعانى كل الكتب مجموعةٌ في القرآن، ومعانى القرآن مجموعةٌ في الفاتحة، ومعانى الفاتحة مجموعةٌ فى البسملة، ومعانى البسملة مجموعة فى بائها. وكان بعضُ العلماء الصالحين أصابه مرضٌ شديدٌ أعجز الأطباءَ، فتفكّر في بعض الأعيان تلك العبارة، فواظب على البسملة من غير عددٍ محصورٍ، فشفاه الله تعالى ببركتها.

Berkata Al-Mushonif : Dengan mengucapkan  BISMILLAHIRROHMAANIRROHIIM.
Ketahuilah : Sesungguhnya lafadz basmalah itu mempunyai banyak barokah, barangsiapa berdzikir dengannya maka akan berhasil apa yang diangan-angankan (dicita-citakan). Barangsiapa yang dawam atau melanggengkan membacanya, maka dia akan mendapati permintaannya di qobul.
Dikatakan dalam sebuah pendapat : Sesungguhnya seluruh kitab yang diturunkan dari langit kebumi (kitab samawi) itu jumlahnya 104 kitab, dengan perincian : Shuhuf nabi Syits 60, Shuhuf nabi Ibrohim 30, Shuhuf nabi Musa sebelum taurat 10, Taurat, Injil, Zabur dan Al-Qur'an.
Dan ma'na-ma'na yang tersirat dalam semua kitab tersebut, terkumpul seluruhnya dalam al-qur'an, dan seluruh ma'na al-qur'an terkumpul dalam al-fatihah, dan seluruh ma'na al-fatihan terkumpul dalam Basmalah, dan ma'na basmalah terkumpul pada huruf "BA" lafadz Basmalah.
Setengah ulama sholihin apabila mereka mengalami sakit yang berat dan para tabib tidak mampu mengobatinya, kemudian mereka tafakur atas keterangan dari fadhilah basmalah tersebut, kemudian mereka melanggengkan/mendawamkan membaca basmalah tanpa hitungan (sebanyak-banyaknya). Maka Allah memberikan kesembuhan dari sakitnya dengan keberkahan Basmalah.

     {وحكي}: أن امرأةً كان له زوج منافقٌ، وكانت تقول على كل شيئ من قول أوفعل: “بسم الله”، فقال زوجها: “لأفعلنّ ما أخجلها به”، فدفع إليها صُرّةً، وقال: “احفظيها”، فوضعتْها في محلٍّ وغطتْها، فغافلها وأخذ الصرةَ ورماها في بئرٍ في داره،
ثم طلبها منها، فجاءت إلى محلها، وقالت: “بسم الله الرحمن الرحيم”، فأمر الله تعالى جبريلَ عليه السلام أن ينزل سريعا ويُعيد الصُرّةَ إلى مكانها، فوضعت يدها لتأخذها، فوجدتها كما وضعَتْ، فأخذتها وناولتْها إلى زوجها، فتعجّب من ذلك غايةَ التعجّب، وتاب إلى الله تعالى من نفاقه.

     (الْحَمْدُ للهِ حَمْدًا نَسْتَفْتِحُ بِهِ الْخَيْرَاتِ) أي نطلب بذلك الحمد الفتحَ للخيرات (وَالنُّصْرَةَ عَلَى تَحْصِيْلِ) الفاضلات (النَّفَحَاتِْ) أي
نطلب بذلك الحمد الفتحَ للعطايا والنصرةَ على تحصيلها (وَالصَّلاَةُ) أي رحمةُ الله المقرونةُ بالتعظيم للأنبياء، ومطلقُ الرحمة لغيرهم، والدعاءُ بخيرٍ من العباد (وَالسَّلاَمُ) أي تحيةُ الله العُظمَى، وهو تعظيم للأنبياء  كما يُحَيّى أحدُنا ضيفَه وطلب العباد لذلك (عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ الْبَرِيَّاتِْ) أي رئيس المخلوقات (وَعَلَى آلِهِ) أي أتباعه على الإيمان ولوعُصاةً (وَصَحْبِهِ) وهم المجتمعون بنبينا محمد صلى الله عليه وسلم مؤمنين ولولحظةً (الأَئِمَّةِ) أي الْمُقتَدَى بهم فى أمور الدين (الثِّقَاتِْ) فيها.

     (أَمَّا بَعْدُ) أي بعد البسملة والحمدلة والصلاة والسلام: (فَهَذِهِ) أي الحاضرة في الذهن (رِسَالَةٌ) أي كتاب صغير جدا (مُهِمَّةٌ) مُحْزِنةٌ للقلوب (رَتَّبْتُهَا)أي هذه مقسومةً (عَلَى أَرْبَعَةِ فُصُوْلٍ) أي أفراز (وَخَاتِمَةٍ) وهي ما تُذكر لإفادة ما يتعلق بالمقصود، وكأن ذلك التعلق تعلق اللاحق بالسابق، وهو التعلق من حيث التكميلُ، وزيادةُ التوضيح:

Sabtu, 29 April 2017

۞ Rukun Islam ۞


(فصل) أركان الإسلام خمسة : شهادة أن لاإله إلاالله وأن محمد رسول الله وإقام الصلاة ، وإيتاء الزكاة , و صوم رمضان ، وحج البيت من استطاع إليه سبيلا .

Rukun Islam

Arkaanul Islaami Khomsatun : Syahaadatu An Laa Ilaaha Illallaahu Wa Annna Muhammadan Rosuulullaahi , Wa Iqoomushsholaati , Wa Iitaauzzakaati , Wa Shoumu Romadhoona , Wa Hijjul Baiti Man Istathoo'a Ilaihi Sabiilan . 

Rukun-rukun Islam yaitu 5 : Bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad utusan Allah , dan Mendirikan Sholat , dan Memberikan Zakat , dan Puasa Bulan Romadhon , dan Pergi Haji bagi yg mampu kepadanya berjalan .

(Fasal Satu)

Rukun Islam ada lima perkara, yaitu:

1. Bersaksi bahwa tiada ada tuhan yang haq kecuali Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW adalah utusanNya.
2. Mendirikan sholat (lima waktu).
3. Menunaikan zakat.
4. Puasa Romadhan.
5. Ibadah haji ke baitullah bagi yang telah mampu melaksanakannya.

Senin, 17 April 2017

WARO’ PADA MASA BELAJAR


Waro’

روى بعضهم حديثا فى هذا الباب عن رسول الله صلى الله عليه وسلم أنه قال: من لم يتورع فى تعلمه ابتلاه الله تعالى بأحد ثلاثة أشياء: إما أن يميته فى شبابه، أو يوقعه فى الرساتيق، أو يبتليه بخدمة السلطان؛ فكلما كان طالب العلم أورع كان علمه أنفع، والتعلم له أيسر وفوائده أكثر.

Dalam masalah waro’, sebagian ulama meriwayatkan hadist dari Rasulullah saw. : “Barang siapa tidak berbuat waro’ waktu belajarnya, maka Allah memberinya ujian dengan salah satu tiga perkara : dimatikan masih berusia muda, ditempatkan pada perkampungan orang-orang bodoh atau dijadikan pengabdi sang pejabat”. Jikalau mau membuat waro’ maka ilmunya lebih bermanfaat, belajarpun mudah dengan banyak-banyak berfaedah.

ومن الورع [الكامل] أن يتحرز عن الشبع وكثرة النوم وكثرة الكلام فيما لا ينفع

Termasuk berbuat waro’ adalah memelihara dirinya jangan sampai perutnya kenyang amat, terlalu banyak tidur dan banyak membicarakan hal yang tak bermanfaat.

وأن يتحرز عن أكل طعام السوق إن أمكن، لأن طعام السوق أقرب إلى النجاسة والخباثة، وأبعد عن ذكر الله وأقرب إلى الغفلة، ولأن أبصار الفقراء تقع عليه ولا يقدرون على الشراء منه، فيتأذون بذلك فتذهب بركته.

Dan menyingkiri makanan masak di pasar jika mungkin karena makanan ini lebih mudah terkena najis dan kotor, jauh dari dzikrillah, bahkan membuat lengah dari Allah, juga orang-orang fakir mengetahui sedang tidak mampu membelinya yang akhirnya berduka lara, sehingga berkahnyapun menjadi hilang karena hal-hal tersebut.

وحكي أن الإمام الشيخ الجليل محمد بن الفضل كان فى حال تعلمه لايأكل من طعام السوق، وكان أبوه يسكن فى الرساتيق ويهيئ طعامه ويدخل أليه يوم الجمعة، فرأى فى بيت ابنه خبز السوق يوما فلم يكلمه ساخطا على ابنه فاعتذر ابنه، فقال: ما اشتريت أنا ولم أرض به ولكن أحضره شريكى، فقال أبوه: لو كنت تحتاط وتتورع عن مثله لم يجرؤ شريكك على ذلك. وهكذا كانوا يتورعون فلذلك وفقوا للعلم والنشر حتى بقى اسمهم إلى يوم القيامة.

Suatu hikayat, syaikhul Jalil Muhammad Ibnul Fadl di waktu masa belajarnya, adalah tidak pernah makan makanan pasar. Ayahnya sendiri seorang dusun yang selalu mengiriminya setiap hari jum’at. Pada suatu hari, sang ayah mengetahui ada roti pasar di kamar muhammad. Iapun marah, dan tidak mau berbicara dengan sang putra. Muhammad matur dan katanya : saya tidak membeli roti itu dan memang tidak mau memakannya, tetapi itu pemberian temanku, ayah. Jawabnya : bila kau berhati-hati dan waro’ niscaya temanmu takkan sembarangan memberikan roti seperti itu. Demikianlah pelajar-pelajar zaman dulu berbuat waro’ dan ternyata banyak-banyak bisa memperoleh ilmu dan mengajarkannya, hingga keharuman nama mereka tetap abadi sampai kiamat.

ووصى فقيه من زهاد الفقهاء طالب العلم أن يتحرز عن الغيبة وعن مجالسة المكثار، وقال: من يكثر الكلام يسرق عمرك ويضيع أوقاتك.

Ada seorang zuhud ahli fiqh berwasiat kepada seorang murid: Jagalah dirimu dari ghibah dan bergaul dan bergaul dengan orang yang banyak bicaranya. Lalu katanya lagi : orang yang banyak bicara itu mencuri umurmu dan membuang sia-sia waktumu.”

ومن الورع أن يجتنب من أهل الفساد والمعاصى والتعطيل، [ويجاور الصلحاء] فإن المجاورة مؤثرة، وأن يجلس مستقبل القبلة ويكون مستنا بسنة النبى عليه الصلاة والسلام، ويغتنم دعوة أهل الخير، ويتحرز عن دعوة المظلومين.

Termasuk waro lagi hendaknya menyingkiri kaum perusak, maksiat dan penganggur, sebab perkumpulan itu membawa pengaruh. Menghadap kiblat waktu belajar, bercerminkan diri dengan sunah Nabi, mohon dido’akan oleh para ulama ahli kebajikan dan jngan sampai terkena do’a tidak baiknya orang teraniaya kesemuanya itu termasuk waro’.

Menghadap Qiblat

وحكي     أن رجلين خرجا فى طلب العلم للغربة وكانا شريكين فرجعا بعد سنين إلى بلدهما وقد فقه أحدهما ولم يفقه الآخر، فتأمل فقهاء البلاد وسئلوا عن حالهما وتكرارهما وجلوسهما فأخبروا أن جلوس الذى تفقه فى حال التكرار كان مستقبل القبلة والمصرالذى [حصل العلم فيه] والآخر كان مستدبرا القبلة ووجهه إلى غير المصر. فاتفق العلماء والفقهاء أن الفقيه فقه ببركة استقبال القبلة إذ هو السنة فى الجلوس إلا عند الضرورة، وببركة دعاء المسلمين فإن المصر لا يخلو من العباد وأهل الخير والزهد، فالظاهر أن عابدا دعا له فى الليل.

Suatu hikayat.
Ada dua orang pergi merantau untuk mencari ilmu. Merekapun belajar bersama-sama. Setelah berjalan bertahun-tahun, mereka kembali pulang. Ternyata satu alim, sedang satunya lagi tidak. Kemudian pernyataan ini menarik perhatian para ulama’ ahli fiqh daerah tersebut, lalu mereka bertanya kepada dua orang tadi, mengenai perbuatannya waktu sedang mengulang sendiri pelajarannya dan duduknya di waktu belajar. Atas hasil pertanyaan itu, mereka mengetahui bahwa orang alim tadi setiap mengulang pelajarannya selalu menghadap qiblat dan kota di mana ia mendapat ilmu. Tapi yang tidak alim, justru membelakanginya. Dengan demikian ahli fiqh dan para ulama sepakat bahwa orang yang menjadi alim tadi adalah atas berkahnya menghadap qiblat sebab itu dihukumi sunah, kecuali bila terpaksa. Dan berkah orang-orang muslimin disana, sebab kota tersebut tidak pernah kesepian dari orang-orang ibadah dan berbuat kebajikan. Yang jelas, untuk setiap malam pasti ada walaupun satu orang ahli ibadah yang mendo’akan kepadanya.

Perbuatan Adab Dan Sunnah

فينبغى لطالب العلم أن لؤا يتهاون بالآداب والسنن، ومن تهاون بالأدب حرم السنن، ومن تهاون بالسنن حرم الفرائض، ومن تهاون بالفرائض حرم الآخرة. وبعضهم قالوا بهذا حديثا عن رسول الله صلى الله عليه وسلم

Pelajar hendaknya tidak mengabaikan perbuatan-perbuatan yang berstatus adab kesopanan, dan amal-amal kesunahan. Sebab siapa yang mengabaikan adab menjadi tertutup dari yang sunah, yang mengabaikan sunah tertutup dari fardlu, dan berarti tertutup dari kebahagiaan akhirat. Sebagian ulama’ berkata: “Seperti hadist dari Rasulullah saw.”

وينبغى أن يكثر الصلاة، ويصلى صلاة الخاشعين، فإن ذلك عون له على التحصيل والتعلم.
وأنشدت للشيخ الإمام الجليل الزاهد الحجاج نجم الدين عمر بن محمد النسفى شعرا:
كـــــــــــن للأوامر والنواهى حافظا            وعلى الصلاة مواظبا ومحافظا
واطلب علوم الشرع واجهد واستعن            بالطيبات تصر فقيها حافــــــظا
واسئل إلهك حفـــــــظ حفظك راغبا            مــــــــن فضله فالله خير حافظ
كــــــــــن للأوامر والنواهى حافـظا            وعلى الصلاة مواظبا ومحافظا
واطلب علوم الشرع واجهد واستعن            بالطيبات تصر فقيها حافــــــظا
واسئل إلهك حفـــــــظ حفظك راغبا            مــــــــن فضله فالله خير حافظا

Hendaknya pula banyak-banyak melakukan shalat dengan khusu’ sebab dengan begitu akan lebih memudahkan mencapai kesuksesan belajar. Syi’ir gubahan Syaikhul Jalil Al-Hajjaj Najmuddin Umar bin Muhammad An-Nasafi dibawakan untukku:

Jadilah engkau, pengamal perintah penjaga larangan

Jagalah selalu, ibadah shalat terus-terusan

Pelajarilah ilmu Syari’ah sesungguh hati

Pohonlah inayah dengan yang suci
Kau kan menjadi ahli agama yang mengayomi

Mohonlah agar kuat hapalan pada ilahi

Demi cintamu fi fadlihi
Dialah Allah, sebagus-bagus yang melindungi

وقال رحمة الله عليه:
أطيعوا وجدوا ولا تكسلوا    وأنتم إلــى ربكم ترجعون
ولا تهجعوا فخيار الورى        قليلا من الليل ما يهجعون

Umar An-nasafi berkata :

Taatlah engkau, sesungguh hati jangan malas diri

engkau semua, ke sisi Tuhan kan kembali

Orang yang bagus, yang pendek tidur di malam hari

Karena itu, berbuat tidur agar di singkiri

وينبغى أن يستصحب دفترا على كل حال ليطالعه. وقيل: من لم يكن الدفتر فى كمه لم تثبت الحكمة فى قلبه. وينبغى أن يكون فى الدفتر بياض ويستصحب المحبرة ليكتب ما يسمع من العلماء. وقد ذكرنا حديث هلال بن يسار.

Pelajar hendaknya selalu membawa buku untuk dipelajari. Ada dikatakan : “Barangsiapa tak ada buku di sakunya, maka tak ada hikmah di hatinya.” Lalu buku itu hendaknya berwarna putih. Juga hendaknya membawa botol dawat, agar bisa mencatat segala pengetahuan yang di dengar. Sebagaimana di atas telah kami kemukakan Hadist riwayat Hilal bin Yasar.

Sabtu, 15 April 2017

MENGAMBIL PELAJARAN


Saat-saat Mengambil pelajaran

وينبغى أن يكون طالب العلم مستفيدا فى كل وقت حتى يحصل له الفضل والكمال فى العلم. وطريق الإستفادة أن يكون معه فى كل وقت محبرة حتى يكتب ما يسمع من الفوائدالعلمية.

Pelajar hendaknya menggunakan setiap kesempatan waktunya untuk belajar, terus-menerus sampai memperoleh keutamaan. Caranya dilakukan bisa dengan selalu menyediakan botol wadah tinta untuk mencatat segala hal-hal ilmiah yang didapatinya.

قيل: من حفظ فر ومن كتب قر. وقيل: العلم ما يؤخذ من أفواه الرجال، لأنهم يحفظون أحسن ما يسمعون، ويقولون أحسن ما يحفظون. وسمعت عن شيخ الإمام الأديب الأستاذ زين الإسلام المعروف بالأديب المختار يقول: قال هلال [بن زيد] بن يسار: رأيت النبى صلى الله عليه وسلم يقول لأصحابه شيئا من العلم والحكمة، فقلت يا رسول الله أعد لى ما قلت لهم، فقال لى: هل معك محبرة؟ فقلت: ما معى محبرة، فقال النبى عليه السلام: ياهلال لا تفارق المحبرة لأن الخير فيها وفى أهلها إلى يوم القيامة

Ada dikatakan : Hapalan akan lari, tapi tulisan tetap berdiri” dikatakan lagi: “Yang disebut ilmu yaitu segala apa yang didapat dari ucapan ahli ilmu, karena mereka telah menghafal hal-hal yang bagus dari hasil pendengarannya dan mengucapkan yang bagus itu dari hafalan tersebut” saya mendengar ucapan Syaikhul Ustadz Zainul Islam yang terkenal dengan gelar Adibul Mukhtar : Hilal bin Yasar berkata : “Kulihat Nabi saw. Mengemukakan sepatah ilmu dan hikmah kepada sahabat beliau, lalu usulku: “Ya Rasulullah, ulangilah untukku apa yang telah tuan sampaikan kepada mereka” beliau bertanya kepadaku : “apakah engkau bawa botol dawat?” jawabku : “tidak” beliaupun lagi bersabda : “Oh Hilal, janganlah engkau berpisah dari botol dawat, karena sampai hari kiamat kebagusan itu selalu disana dan pada yang membawanya”.

ووصى الصدر الشهيد حسام الدين إبنه شمس الدين أن يحفظ كل يوم شيئا من العلم والحكمة فإنه يسير، وعن قريب يكون كثيرا. واشترى عصام بن يوسف قلما بدينار ليكتب ما يسمعه فى الحال، فالعمر قصير والعلم كثير.

Yang mulya Hasanudin berwasiat kepada Syamsuddin putra beliau, agar setiap hari menghafal sedikit ilmu dan sepatah hikmah. Hal itu mudah dilakukan, dan dalam waktu singkat menjadi semakin banyak. Isham bin Yusuf membeli pena seharga satu dinar guna mencatat apa yang ia didengar seketika itu. Umur cukup pendek, sedang pengetahuan cukup banyak.

فينبغى أن لا يضيع طالب العلم الأوقات والساعات ويغتنم الليالى والخلوات. يحكى عن يحيى بن معاذ الرازى [أنه قال] الليل طويل فلا تقصره بمنامك، والنهار مضيئ فلا تكدره بآثامك.

Pelajar jangan sampai membuang-buang waktu dan saatnya, serta hendaknya mengambil kesempatan di malam hari dan di kala sepi. Dari Yahya bin Mu’adz Ar-Razi disebutkan : “malam itu panjang, jangan kau potong dengan tidur; dan siang itu bersinar cemerlang, maka jangan kau kotori dengan perbuatan dosa”.

Mengambil Pelajaran Dari Para Sesepuh

وينبغى أن يغتنم الشيوخ ويستفيد منهم، وليس كل ما فات يدرك، كما قال أستاذنا شيخ الإسلام فى مشيخته: كم من شيخ كبير أدركته وما استخبرته.    وأقول على هذا الفوت منشئا هذا البيت:

لهفا على فوت التلاقى لهفا    ما كل ما فات ويفنى يلفى

Hendaknya pelajar bisa mengambil pelajaran dari para sesepuh dan mencecap ilmu mereka. Tidak setiap yang telah berlalu bisa didapatkan kembali, sebagaimana yang dikemukakan oleh Ustadz Syaikhul Islam dimsa tua beliau : Banyaklah orang-orang tua yang agung ilmu dan keutamaannya, saya ketemu tapi tidak mengambil sesuatu yang baik dari padanya, maka atas kelewatan tersebut, kuberkata dalam mengubah satu bait syi’ir dibawah ini:

Sayang seribu sayang, aku terlambat dan tak mendapat

Apapun yang pana dan terlewat, tak mesti bisa didapat

قال على رضى الله عنه: إذا كنت فى أمر فكن فيه، وكفى بالإعراض عن علم الله خزيا وخسارا واستعذ بالله منه ليلا ونهارا.

Ali ra berkata : Jikalau kamu menghadapi suatu perkara, maka tekunilah ia; berpaling dari ilmu Allah itu cukup akan membuat hina dan menyesal; mohonlah perlindungan Allah di waktu siang dan malam agar tidak melakukan tersebut diatas.

Prihatin Dan Rendah Di Mata Manusia

ولا بد لطالب العلم من تحمل المشقة والمذلة فى طلب العلم، والتملق مذموم إلا فى طلب العلم فإنه لا بد له من التملق للأستاذ والشريك وغيرهم للإستفادة منهم

Pelajar harus sanggup menanggung derita hidup yang terpandang rendah di mata manusia, selama menuntut ilmu, karena seorang murid itu harus bercumbu rayu dengan guru, temannya dan juga orang-orang lain untuk mengambil pelajaran dari mereka.

قيل: العلم عز لا ذل فيه، لا يدرك إلا بذل لا عز فيه.
وقال القائل:    أرى لك نفسا تشتهى أن تعزها        فلست تنال العز حــتى تذلها

Ada dikatakan : ilmu itu mulya tak bercampur hina, dan tak didapati hanya lewat kehinaan tak bercampur kemulyaan” (maksudnya didapat dengan penuh derita yang terpandang rendah dimata manusia).
Orang berkata :

Kulihat kamu, ingin supaya mulya dirimu

Tak bakal bisa, kecuali dengan tundukkan nafsumu.