Sabtu, 30 Agustus 2014

Hukum Tanam Bulu Mata Palsu








Dari Asma binti Abu Bakar Radhiyallahu 'Anhuma, bahwa ada seorang wanita yang mengadu kepada Nabi SAW: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya memiliki seorang putri yang baru menikah. Ternyata dia sakit panas, sampai rambutnya rontok. Bolehkah saya menyambung rambutnya (dengan rambut palsu)?". Beliau SAW menjawab:
لَعَنَ اللهُ الْوَاصِلَةَ وَالْمُسْتَوْصِلَةَ
"Allah melaknat Al-washilah (orang yang menyambung rambut) dan Al-mustaushilah (orang yang minta disambungkan rambutnya)." (HR. Bukhori dan Muslim).

Ketika menjelaskan hadits di atas, Imam An-Nawawi mengatakan: "Al-washilah (wanita yang menyambung rambut) adalah orang yang berprofesi menyambung rambut seorang wanita dengan rambut lainnya. Sedangkan Al-mustaushilah adalah wanita yang meminta orang lain menyambungkan rambutnya. Hadits ini secara tegas menunjukkan haramnya menyambung rambut, dan laknat untuk wanita yang menyambung rambut atau konsumen yang disambungkan rambutnya secara mutlak. Inilah pendapat yang kuat." (Syarh Shahih Muslim An-Nawawi 14:103).

Tanam bulu mata palsu termasuk bentuk menyambung rambut yang terlarang ini. Karena menanam bulu mata palsu berarti menyambung bulu mata asli dengan bulu mata yang lain. Lebih dari itu, para medis menyatakan bahwa menanam bulu mata palsu bisa menyebabkan kerusakan permanen pada kulit kelopak mata, dan bahkan bisa menyebabkan bulu mata lainnya menjadi rontok. Sehingga menggunakan bulu mata palsu termasuk hal yang membahayakan yang dilarang syari'at. Nabi Muhammad SAW bersabda :
لاَضَرَرَ وَلاَضِرَارََ
"Tidak boleh melakukan tindakan yang membahayakan diri sendiri atau orang lain." (HR. Ahmad, Ibnu Majah, Ad-Daruquthni, At-Thabrani dan yang lainnya. Al-Bani menilai hadits ini shahih).

Hal lain yang penting juga untuk diperhatikan bagi para wanita, perawatan tubuh semacam ini akan membuang-buang waktu sia-sia, dan banyak mengeluarkan biaya. Bersikap Qana'ah terhadap nikmat yang telah Allah berikan, merupakan tanda bahwa dia wanita shalihah. Andaipun harus berhias untuk suami, itu bisa dilakukan dengan wajar dan tidak berlebihan. Karena cantik alami lebih diminati dari pada cantik imitasi.

Wallahu A'lam

Sabtu, 23 Agustus 2014

KISAH NABI IDRIS ALAIHIS SALAM

Tidak banyak keterangan yang didapati tentang kisah Nabi Idris di dalam Al-Quran mahupun dalam kitab-kitab Tafsir dan kitab-kitab sejarah nabi-nabi. Di dalam Al-Quran hanya terdapat dua ayat tentang Nabi Idris iaitu dalam surah Maryam ayat 56 dan 57: "Dan ceritakanlah {hai Muhammad kepada mereka kisah} Idris yang terdapat tersebut di dalam Al-Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. Ayat 56.
Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.  Ayat 57.

Kamis, 21 Agustus 2014

Abdullah Al-Idris : Pakar Geografi Pembuat Peta Dunia

UMAT manusia patut berterima kasih pada tokoh ini iaitu Abdullah Al-Idris (1099-1166 M). Dilahirkan dengan nama penuh Abu Abdullah Muhammad Ibn Muhammad Ibn Abdullah Ibn Idris Ash-Sharif di kalangan ilmuwan dan masyarakat Barat dan dunia umumnya, Al-Idris dikenal sebagai seorang ahli geografi, dan pencipta peta dunia daripada perak seberat 400 kilogram. Berkat karyanya ini, umat manusia dapat mengetahui di mana letak benua atau kawasan tertentu yang ingin dituju.

Syekh Abdullah Ba Alawi

Syeikh Abdullah Ba Alawi (Al Habib Abdullah bin Alawi bin al Faqih al Muqaddam Muhammad) Syekh Abdullah Ba Alawi adalah salah satu tokoh yang banyak menurunkan keturunan sebagai da’i di seluruh penjuru dunia, termasuk Asia Tenggara. Saksi Sejarah كبير شهير للفضائل حائز و كم أتت من آية و نوادر Dia adalah orang besar terkenal, memiliki berbagai keutamaan terbukti dengan tampaknya tanda dan kejadian darinya شريف منيف هاشمي و محسن إلى كل شخص قائم في الدياجر Orang terhormat, sopan, dari keluarga Bani Hasyim selalu berbuat baik pada orang lain

Selasa, 19 Agustus 2014

Hukum Berdiri Menyambut Orang yang Datang

Bukan suatu keharusan berdiri untuk orang yang datang, hanya saja ini merupakan kesempurnaan etika, yaitu berdiri untuk menjabatnya (menyalaminya) dan menuntunnya, lebih-lebih bila dilakukan oleh tuan rumah dan orang-orang tertentu. Yang demikian ini termasuk kesempurnaan etika. Nabi صلی الله عليه وسلم pernah berdiri untuk menyambut Fathimah, Fathimah pun demikian untuk menyambut kedatangan beliau. (HR. Abu Daud dalam al-Adab (5217); At-Tirmidzi dalam al-Manaqib (3871)).

Senin, 18 Agustus 2014

Berserah

Seorang anak kecil sedang bermain sendirian dengan mainannya. Sedang asyik-asyiknya bermain tiba-tiba mainannya itu rusak. Dia mencoba untuk membetulkannya sendiri, tapi rupanya usahanya itu dari tadi sia sia saja. Maka dia mendatangi ayahnya untuk minta ayahnya itu yang membetulkannya. Tapi sambil memperhatikan ayahnya dia terus memberikan instruksi kepada ayahnya, "Ayah, coba lihat bagian sebelah kiri, mungkin di situ kerusakannya." Ayahnya menurutinya, tapi ternyata belum betul juga mainannya.

Minggu, 10 Agustus 2014

Bening Hati Sang Nabi

Dalam hidupnya, Rasulullah SAW selalu bersifat rendah hati dan pemaaf. Tiada terhitung banyaknya cacian dan hinaan yang diterima beliau dari kaum kafir. Namun, beliau tetap berbuat baik terhadap orang-orang yang menghinanya itu. Salah seorang yang sangat membenci Nabi Muhammad SAW adalah seorang nenek tua Yahudi. Kebetulan jika Nabi ke masjid selalu melewati rumah si nenek. Suatu hari Nabi lewat, si nenek sedang menyapu rumahnya. Buru-buru si nenek mengumpulkan sampah dan debu dari rumahnya. Ketika Nabi lewat di depan jendela, maka dilemparkannyalah sampah dan debu itu.